shoutmix

11 Februari 2010

Adaptasi Film ke Game

Beberapa waktu yang lalu saya membaca artikel tentang Lightning Thief (NDS) didalamnya lebih banyak hujatan daripada acungan jempol pada game ini. Apalagi mengingat game ini mengadaptasi film (yang akan tayang di layar lebar) dengan karakter bermaca-macam dan kisah yang cukup berat bila di di tonton anak dibawah 15 tahun.

 

Tampaknya game berbasis film yang muncul di NDS kurang begitu bagus. Adaptasi yang digunakan pada game tidak sesuai yang diharapkan para pembaca setia atau penonton film tersebut. Beberapa game mengambil dari sisi Film, dimana beberapa menyambut dengan senang keputusan developer. Tetapi beberapa kecewa melihat isinya.

Tidak sedikit game tersebut hanya menjadi game 1x main saja, padahal biaya, otak dan usahanya membutuhkan waktu setahun lebih dan saat tamat.. Tidak ada yang berniat memainkan lagi. Game yang didapat beberapa waktu yang lalu berjudul seperti film yang akan diputar di layar lebar "the Lightning Thief".
Beberapa orang yang memainkan merasa kecewa dengan sistem RPG yang digunakan. Bagi saya sistem tersebut cocok dengan saya. Tetapi kekecewaan terjadi

The game's based more on the movie than the book. A lot of the events in game aren't even as close as to what really happened. I know that's to be expected but, they should have followed what was on the book. They even added a lot of characters that didn't exist in the book.
sumber: romulation
mengikuti buku atau mengikuti film.. itu adalah sebuah keputusan sulit dalam membuat game adaptasi ini. Beberapa game adaptasi film malah membuat sebuah kisah sendiri yang mencomot point penting dari film itu sendiri.
Kita kenal dengan karakter ini dan filmnya. Untuk menyongsong filmnya, dibuatlah game adaptasi HP. Namun kisahnya memberikan karakter-karakter baru (orisinal). Pada game adaptasi HP kunilai sangat baik, karena tema yang diberikan pada game ini sangat berhubungan dan juga penambahan karakter didalamnya tidaklah terlalu banyak sehingga kisah dalam HP tidak terganggu dengan tambahan ini.

Perilisan game ini juga tidak salah, game HP di rilis setelah filmnya keluar di bioskop. bahkan HP sudah terkenal semenjak film pertama diputar dan laku dipasaran. Sehingga kapanpun HP keluar.. semua membelinya. Walau demikian para pembeli sekarang lebih selektif dalam memilih game/barang. Beberapa setelah memainkan game HP misallnya merasa puas walaupun sebagian tidak.
I hated this game. The story plot is very poorly told. If you haven't read the book or seen the movie you got no clue on what's going on. Very few magic used. Feels like you're always drawing cards out of books. Quiditch matches feels like bumping cars mixed with atari graphics, it's a big pixel mess. And most of all, in the Potter series everything is getting darker and important, so when a random school student gives me a quest to go find his lost shoe in Hogwarts I want to tell him back :''I'm the boy who lived, I don't care about your show, I got a dark lord to fight idiot!''
source: Romulation
sya tidak akan bilang dia fanatik pada HP sehingga memberikan masukan yang rada menghina. Tetapi dia kecea karena cerita dasarnya mulai terlupakan dan digantikan cerita baru yang tidak ada hubungan dengan HP yang dimainkan.

Tidak dapat kita pungkiri alasan kenapa diri kita memainkan game ini. Hal yang pertama adalah karena game ini dapat memberikan jawaban dan kisah-kisah yang tidak dapat dijelaskan di film(tapi mungkin dibuku lebih jelas). Tetapi pandangan bahwa visual-audio lebih dapat dipercaya maka banyak yang berbondong-bondong ingin lihat HP beraksi dan melihat apa yang ada di balik kisah HP misalnya.

kembali ke inti utama permasalahan yaitu tentang rilis game Lightning Thief atau kusingkat LT. Cerita LT sendiri sudah terkenal sejak bertahun-tahun hasil karya dari Bapak Rick yang membuat kisah ini menjadi trilogi bersambung.

Seperti biasa adaptasi film tidak akan sesuai dengan di novel/buku. Sehingga disinilah peran game yang mengadaptasikan film/cerita ini menjadi game yang menarik dan memberikan apa yang di inginkan penonton. Tetapi sayang pasar emang sulit untuk dipahami.

Apalagi rilis yang terlalu cepat dari kisah utamanya sendiri (yang akan muncul di layar lebar), membuat kita berfikir bahwa pembuat game ini kurang serius dan lain-lain. sebenarnya game ini dibuat dari keringat berbulan-bulan dan sayang sekali bila harus selese dalam waktu kurang dari masa pembuatannya.

Kisah LT di game dan Film (termasuk buku) sangat mirip. Walaupu LT lebih condong pada buku. sayangnya game berbasis pada buku biasanya kaku, dimana mereka biasanya menambahkan tambahan yang menarik untuk dimainkan.Yang berikutnya malah membuat kisahnya jadi aneh dan sulit dipahami tanpa memahami bukunya.
Menurut info, game adaptasi terburuk jatuh pada LOTR. Game LOTR yang berisi karakter tahan banting harus menurunkan kekuatan jagoannya agar menarik. Tambahan cerita yang menyertai para jagoan ini juga tidak terlalu banyak sehingga kita memainkan game ini seperti kita menonton film tetapi dengan syarat menyelesaikan misinya dahulu.

Para penggemar sebenarnya kecewa pada LOTR karena isinya lebih kepada aksi dan aksi, Minim pembicaraan hingga kustomize karakter yang membingungkan untuk pemula. Tentu saja berbeda konsol berbeda juga masalahnya. Dalam hal ini LOTR yang dibahas pada game PS2, game ini cukup banyak membanjiri PS2 dan juga komputer.

Kekecewaan yang sama mungkin dapat berulang di LT ini. Dimana cara memainkannya (genre) yang diberikan tidak biasa/umum bagi beberapa pemain yang berasal dari negeri Barat karena bentuknya menyerupai RPG (jepang) bukan aksi yang mungkin diharapkan gamer. LT sendiri belum tentu akan selalu menuai hinaan seperti di game sejenis di NDS atau GBA (handheld),  bahkan LT bisa menuai pujian apabila hadir di konsol non handheld ato bahkan hingga online.
Bagi yang belum memilikinya dapat mencari dengan meng klik link (pada quote) yang diberikan pada awal tulisan ini.

1 komentar:

  1. Sebagian besar game yang merupakan adaptasi dari film berakhir dengan buruk. Well, coba deh liat Transformers, G.I.Joe, Harry Potter, dan lain sebagainya.

    Tapi, kalo game yang diadaptasi dari komik atau novel, biasanya bakalan bagus. Contohnya The Bourne Conspiracy dan Batman Arkham Asylum(one of the best game I've ever played).

    Hal yang menyebabkan itu adalah "kejar tayang" dari rilis game itu yang biasanya nggak jauh beda dengan rilis movienya, padahal diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendevelop sebuah game yang bagus.

    Coba deh liat movie yang dibuat dari game, biasanya suck juga kan :P

    BalasHapus

Powered By Blogger