shoutmix

31 Agustus 2012

Membedah Wayang 1

Membedah Wayang adalah proses memahat pada bagian wajah. Bagian yang dipahat adalah hidung, mata, dan mulut serta bagian wajah lainnya. Bedah, dalam makna harfiahnya adalah membuka bagian yang tertutup, sehingga terbuka dengan jelas dan dapat diamati secara nyata apa yang selama ini tersimpan. Kegiatan membedah adalah kegiatan yang sangat utama menentukan baik dan buruknya hasil pahatan. Fokus awal setiap orang yang melihat wayang adalah pada wajahnya.

Di artikel ini akan diungkap contoh membedah e-wayang untuk mata thelengan. Ketentuan dasar yang harus dipatuhi adalah :


* Ganthilan (pengait) Mata pahatannya harus lurus dengan hidung dan lurus dengan tengah-tengah gigi depan.

* Athi-athi (anak rambut di dahi/jambang) lurus segaris dengan pundak depan.



Pada gambar di bawah ini adalah contoh menarik garis untuk pahatan ganthilan mata. Untuk membedah mata yang harus diperhatikan selain garis lurusnya adalah bentuk suluhan (keterangan pada gambar). Posisi suluhan dapat berpengaruh kepada bentuk arah pandangan wayang. Bisa memberi kesan luruh (tunduk) atau langak (mendongak). Bentuk luruh dan langak adalah hal pokok dalam pembentukan wanda wayang. Suluhan yang berada di atas memberi kesan luruh, sedangkan suluhan yang ada di bawah memberi kesan langak. 
Garis lurus antara ganthilan mata dengan hidung dan gigi depan, dan antara jambang dan pundak depan.


Pada wayang yang berwajah hitam seperti Bima, dilengkapi juga dengan budren. Yaitu pahatan bulu dan garis-garis yang membantuk pola wajah. Bentuk fisik pada wayang kulit budren berupa sayatan halus yang mengikuti pola kumis, garis wajah, dan hiasan wajah lainnya.
Pedoman membedah wayang pada bentuk mata yang lain tentunya juga berbeda. Bentuk mata lain antara lain gabahan, kedelan, kriyipan, dll.


Pada e-wayang tentunya tidak seperti membuat wayang pada pahatan di kulit. Jika kita memahat di kulit tidak ada istilah "undo", tetapi di e-wayang jika terjadi kesalahan pada saat membedah dapat kita ulang. Tetapi memang keduanya membutuhkan tingkat kehati-hatian terutama pada saat membuat coretan awal (perancangan bentuk awal).


By : e-wayang


Sumber :

1. Bab Natah Sarta Nyungging Wayang
2. Printjening Gambar Wayang

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger