shoutmix

19 April 2010

Kerja Rodi Mikocok


Belum lama ini praktek kerja model rodi terbongkar di sebuah perusahaan outsourcing yang memproduksi produk-produk Microsoft, dan kenyataan ini sungguh mencengangkan. Betapa tidak lebih dari seribu buruh yang kebanyakan adalah wanita diperas tenaganya diluar kewajaran dalam proses pembuatan produk-produk Microsoft. Para pekerja melakukan pekerjaan dengan gaya mirip kerja pada jaman penjajahan dan dibawah gaya militerisme.

Para pekerja terlihat sangat kelelahan karena diperas tenaganya tanpa istirahat
Para pekerja terlihat sangat kelelahan karena diperas tenaganya tanpa istirahat

Semua yang mereka lakukan diluar aturan standar perburuhan Internasional. Mereka adalah karyawan sebuah perusahaan lokal Cina bernama KYE Systems Corp. yang bermarkas di  Dongguan Kunying Computer Products Co. Ltd. Baodun Industrial District, Houjie Town Dongguan City, Guangdong CHINA dimana KYE adalah perusahaan yang selama ini membutkan produk-produk merek terkenal di dunia termasuk Microsoft.
Seperti inilah kondisi asrama tempat tidur mereka, bilik kumuh dengan sirkulasi minim, mereka tidak bisa keluar dengan bebas
Seperti inilah kondisi asrama tempat tidur mereka, bilik kumuh dengan sirkulasi minim, mereka tidak bisa keluar dengan bebas
Banyak perangkat serta asesoris komputer Microsoft yang dibuat disini, bukan hanya itu ada beberapa merek terkenal dunia yang juga mempercayakan pembuatan produk mereka pada KYE seperti HP, Acer, Foxconn, Samsung, Acer dll
Sebuah Dewan Komite Buruh telah melakukan Investigasi tersembunyi hingga mendapati kenyataan yang sungguh mencengangkan ini.
Makanan yang diberikan pun sangat ala kadarnya dengan menu yang hampir selalu sama
Makanan yang diberikan pun sangat ala kadarnya dengan menu yang hampir selalu sama
Para wanita muda tersebut diperah tenaganya tanpa henti bak mesin, dengan kompensasi minim serta kondisi kerja yang sungguh mengenaskan. Mereka semua kerja dengan aturan ketat, makan seadanya tidur di asrama yang sangat buruk kondisinya dengan tidak imbang antara jumlah pekerja dengan kapasitas tempat tinggal. Tidak ada waktu libur, bahkan selama bekerjapun mereka dilarang untuk saling berbicara satu sama lain.
Salah satu produk asesoris Microsoft yang mereka buat
Salah satu produk asesoris Microsoft yang mereka buat
Yang lebih memprihatinkan adalah, perlakuan manajemen pada karyawan teramat buruk, seperti dikutip ruanghati.com dari situs resmi NLA menyebutkan bahwa selama ini para wanita yang mayoritas berusia 16-17 tahun itu mengalami pelecehan seks pula dari para penjaga keamanan yang dengan ketat dan kejam mengawasi mereka di lingkungan pabrik.
Dengan lama jam kerja 15 jam sehari dan kerja yang syarat dengan target mereka hanya bergaji maksimal sekirat Rp 1,5 juta perbulan dengan hari kerja penuh tanpa libur. Selama ini mereka ditenggarai memberikan laporan yang sudah direkayasa pada perusahaan perusahaan konsumen yang memesan barang pada mereka.
Selama lebih dari 6 jam mereka kerja dalam satu shift tidak diperbolehkan berbicara satu sama lain bahkan ke Toilet pun tidak diperbolehkan
Selama lebih dari 6 jam mereka kerja dalam satu shift tidak diperbolehkan berbicara satu sama lain bahkan ke Toilet pun tidak diperbolehkan
Sebuah fakta lain sebagai contoh, mereka kerja dengan target yang secara rasio tidak masuk akal, dalam 1 shift mereka ditarget mampu menghasilkan 8000 unit mouse Microsoft. Kondisi kerja juga sangat gerah tanpa sirkulasi udara yang bagus karena AC hanya dihidupkan bila ada tamu datang.
Agaknya ambisi mereka untuk menguasai pasar dunia boleh dibilang sudah menghalalkan segala cara termasuk melanggar hak asasi kamu buruh, dan tidak ada satu negarapun memang di dunia yang mampu membuat produk semurah produk buatan Cina.
Kondisi kelelahan akibat diperas tenaganya terlalu berlebihan diluar standar buruh yang berlaku
Kondisi kelelahan akibat diperas tenaganya terlalu berlebihan diluar standar buruh yang berlaku
Pertumbuhan ekonomi yang cemerlang di Cina ternyata sebagian besar dibangun diatas pelanggaran hak asasi buruh yang tidak mereka perhatikan. Semoga kondisi persaingan kompetisi ekonomi ini tidak mengorbankan hak asasi manusia di kemudian hari, dan temuan ini segera ditindak lanjuti untuk dicarikan jalan keluarnya yang baik sehingga kondisi perburuhan disan lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger